sambas blogger community

Sabtu, 16 Juli 2011

TKI Di Mutilasi DiMalaysia

Kabar meninggalnya Rahmadi (24 tahun) di Pahang, Malaysia, langsung direspon cepat oleh Badan Nasional Penempatan dan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Informasi yang dihimpun dari petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur yang diterima BNP2TKI disebutkan, jenazah warga negara Indonesia (WNI) asal RT 01/03, Dusun Blengguan, Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, yang bekerja di bidang Konstruksi di Pahang, Malaysia ini, ditemukan di Pantai Berjaya Tioman, Beach Resorts, Pulau Tioman, Rampin, Pahang, Malaysia, pada Selasa (14/06) lalu. ”Sekarang, jenazah almarhum Rahmadi ada di Rumah Sakit Pahang, Malaysia. Namun, untuk memastikan bahwa jenazah itu benar-benar Rahmadi, petugas KBRI Kuala Lumpur masih akan melakukan tes Asid Deoksiribonukleik (DNA),” kata Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Asia Pasific dan Amerika (Aspac) BNP2TKI, Sadono, di Jakarta, Rabu (06/07). Pasalnya, kalau tidak dilakukan tes DNA dikhawatirkan akan terjadi kesalahan yang bisa merugikan orang lain. Untuk sementara, dari investigasi petugas KBRI Kuala Lumpur dilaporkan, bahwa jenazah tanpa kepala serta tanpa kedua tangan dan kaki yang ditemukan di Pantai Berjaya Tioman itu, bernama Rahmadi. Informasi ini berdasarkan KTP Nomor 3512081511840151 yang ditemukan di saku pakaian korban. ”Untuk memastikan valid dan akurasinya bahwa jenazah tersebut benar-benar Rahmadi, baru diketahui setelah dilakukan tes DNA,” papar Sadono mengutip keterangan Agus, Atase Tenaga Kerja (Atnaker) di Kuala Lumpur. Di tempat terpisah, Sahir, kakak kandung almarhum di Situbondo menjelaskan, adiknya, Rahmadi, pergi mengadu nasib bekerja pada bidang konstruksi di Pahang, Malaysia, pada 2008 lalu. Rencananya, Rahmadi akan pulang awal Juni 2011 lalu. ”Namun setelah lama menunggu, keluarga kami mendapatkan informasi mengenai kematian Rahmadi dari petugas intel Kepolisian Resort Situbondo. Polisi menjelaskan, kalau Rahmadi meninggal pada pertengahan Juni lalu, dan mayatnya ditemukan di pinggir pantai di Pahang, Malaysia,” kata Sahir ketika dihubungi melalui selularnya, Rabu (06/07) siang. Menurut Sahir, kalau adiknya berangkat kerja ke Pahang, Malaysia, setelah diajak tetangganya yang pernah bekerja di Malaysia. Sedangkan Kepala Desa Bugeman, Udit Yulihasto – seperti dilansir detiksurabaya.com Senin (4/7/2011) -- membenarkan kabar kematian Rahmadi itu. Udit mengaku, mendengar kabar tersebut dari orang yang membawa Rahmadi saat pertama kali hendak merantau ke Malaysia. "Memang benar Rahmadi warga kami, dan dia meninggal di Malaysia," ujar Udit. Namun, Udit tidak tahu persis, mengenai kapan persisnya meninggalnya Rahmadi yang ditemukan tanpa kepala seperti yang ramai diberitakan media. "Kalau tewas tanpa kepala saya tidak tahu persis. Saya juga tidak tahu persis kapan meninggalnya. Yang jelas, saya mendengar meninggalnya Rahmadi ini pertengahan Juni lalu," kata Udit. Pada saat itu, lanjut Udit, dirinya langsung mengabarkan kepada keluarganya, namun, kala itu keluarga tidak percaya dengan kabar tersebut. Dijelaskan Udit, bahwa Rahmadi bekerja ke Malaysia atas petunjuk Pak Ain, juga warga Desa Bugeman. "Dulu yang mencarikan jalur TKI-nya, ya Pak Ain itu. Dan Pak Ain yang mengabarkan jika Rahmadi meninggal," jelas Udit. Udit mengaku pernah mendapatkan penjelasan dari Pak Ain, terkait meninggalnya Rahmadi ini. Waktu itu Pak Ain menyebutkan, jika Rahmadi meninggal karena tenggelam setelah sebelumnya terjatuh dari atas kapal tongkang, saat perjalanan pulang ke Indonesia. "Kata Pak Ain, Rahmadi meninggal lantaran tenggelam, dan setelah beberapa hari mayatnya ditemukan di pinggir pantai," tutur Udit. Menurut Sadono, untuk memastikan benar dan tidaknya bahwa jenazah yang ditemukan di Pantai Berjaya Tioman, Pahang, Malaysia itu, pihak keluarga korban perlu menunggu hasil tes DNA yang prosesnya sekarang sedang ditangani KBRI Kuala Lumpur. Sehingga hasilnya akan lebih meyakinkan.***(Imam Bukhori)